Langsung ke konten utama

Makna Persahabatan

Reuni SMU 2016



 

Akhir-akhir saya jarang bertemu teman-teman. Tapi, selalu berinteraksi dengan teman alumni sekolah, kuliah di grup whatssapp. Teman sesama tempat saya mengajar juga ada. Bahkan sebagian adalah anak Dari teman-teman ayah saya rahimullah yang juga sahabat dekat ibu. Kangen berkumpul lagi dengan teman-teman. Tapi, keadaannya tidak memungkinkan saat ini.

      Saya memang agak tertutup bukan berarti tidak bisa bersosialisasi lho. Dengan mempunyai teman maka akan lengkap hidup kita. Bisa saling bercerita, dukung satu sama lain.

        Sewaktu sekolah selalu belajar bersama, nonton film, pergi ke suatu tempat, sekedar nongkrong, bercengkrama. Pertemanan dapat terjalin dari perasaan nyaman saat berinteraksi dengan kita. Teman selalu dekat dihati.

      Dengan adanya media sosial, ruang lingkup pertemanan bertambah. Selain bercengkrama dengan teman lama walaupun di dunia maya. Facebook, instagram dan lainnya. Banyak dapat teman baru juga. Satu hobi menulis, fotografi dan lainnya, satu komunitas, satu profesi. Ternyata banyak juga yang satu kota. Masyaa Allah. Saya sedih saat mendengar ternyata, adapula teman yang meninggal dunia. Padahal sudah lama tidak bertemu. Termasuk teman dekat juga. Ada juga teman yang jauh di luar kota, mencari melalui media sosial juga tidak ditemukan. Teman taman kanak-kanak dan sekolah dasar.


      Persahabatan itu sangat tulus, memiliki makna yang dalam. Teman bisa menjadi seperti saudara. Sampai kenal dengan keluarganya. Ibu saya berteman juga dengan ibu salah satu teman saya.

     Pertemanan dalam keadaan susah senang, saat senang bersama, saat susah tetap mensupport.

·        Selalu memberi dukungan.

     Apapun yang kita lakukan mereka tidak pernah meremehkan kemampuan kita, berusaha memberi semangat bahwa kita bisa melakukan, mencapai apa yang diinginkan.

·        Saling mengingatkan saat berbuat salah.

     Bukan malah menjauhi, apalagi menghakimi. Menasihati dengan penuh kelembutan. Untuk memperbaiki diri.

·        Saling pengertian.

    Menerima sifat apa adanya, sabar dengan segala kekurangan yang ada pada diri kita. Sabar menghadapi sikap kita. Mudah memaafkan.

·        Sabar mendengar curhat atau saat kita berkeluh kesah.

     Saling menguatkan. Apabila teman kita ada masalah, selalu mencari kita untuk membantu mengatasi permasalahannya. Setidaknya perasaan mereka lega. Saat mencurahkan isi hatinya. Sering sih dicurhati. Alhamdulillah, mereka percaya selalu,  merasa permasalahannya bisa diatasi.

·        Selalu ada saat kita butuhkan. Di tengah kesibukan. Meluangkan waktunya untuk bertemu, setidaknya menanyakan khabar melalui chat dan yang lainnya.

·        Memberi pengaruh yang baik. Saya dapat teman yang rajin baca buku. Kemana-mana selalu membawa buku. Dalam ilmu agama, dengan akhlak yang mulia, sikap yang baik, selalu positif.

·        Pertemanan harus didasari kejujuran dan ketulusan. Ikhlas berteman, mencintai teman kita karena Allah. Benar-benar ingin menjalin persahabatan.

·        Menjaga rahasia. Saat teman kita menceritakan masalahnya, jaga rahasianya. Demikian juga rahasia kita ingin juga dijaga oleh mereka bukan? Akan sulit untuk memperoleh kepercayaan dari mereka lho, dears.

·        Berfikiran positif. Selalu bersikap tenang dalam menghadapi masalah, easy going, sehingga secara tidak langsung, bisa mempengaruhi sikap kita. Selalu percaya diri.

·        Selalu ingin membahagiakan kita. Walaupun hanya sekedar memberi hadiah yang sederhana. Tetapi, membuat kita terkesan. Misalnya memberi puisi atau barang yang kita sukai.

·        Selalu peduli akan kesusahan yang kita hadapi. Ikut berbahagia bila mendapatkan sesuatu yang menyenangkan hati kita. Tidak ada rasa iri hati, dengki, tidak egois.

·        Menghargai perbedaan pendapat. Jangan terlalu memaksakan kehendak.

Teman juga bisa menjadi inspirasi dalam berkarya, dengan kisah-kisah mereka. Mudah-mudahan saya selalu dapat menjadi seorang teman yang baik. Dengan segala kekurangan.

Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challege bersama Sahabat Hosting

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dian Restu Agustina Inspirasiku Dalam Menulis

   Saat ini saya sedang dalam situasi genting,  ga ding lebay 😅. Tepatnya ditantang membuat tulisan tentang seorang penulis, pengusaha atau tokoh. Nggak harus terkenal sih, tapi menginspirasi. Saya langsung teringat dengan salah satu teman Facebook yang juga satu komunitas di Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) dan komunitas blogger, Dian Restu Agustina.    Mbak Dian adalah seorang Ibu Rumah Tangga, freelance writer dan lifestyle blogger. Mengapa memilihnya? Lantaran setiap baca tulisannya, saya merasa bersemangat dan selalu terinspirasi. Saat jenuh melanda, membaca tulisan Mbak Dian membuat saya termotivasi lagi😍.     Mbak Dian menulis tentang pengalaman sehari-hari menjadi seorang Ibu Rumah Tangga di blognya, www.dianrestuagustina.com. Ia juga menulis di beberapa media online seperti ummi-online.com, salah satunya: http://www.ummi-online.com/wahai-suami-hindari-kata-kata-ini-saat-bercanda-dengan-istri.html Dan di takaitu: http://takaitu.com/kamu-harus-tahu-ternyata-budaya-matr

Menikmati Pemandangan sambil Ngopi Di Ngopi di Kebon Bandung

Apa Emak suka ngopi? Atau ingin berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan di kebun, melihat pemandangan, bunga-bunga, menemani anak bermain, nikmatnya tiada tara ya. Saya juga sangat menikmati saat diajak ke ngopi di kebon Bandung suatu sore. Saat itu ada saudara yang tinggal di Bandung dan merekomendasikan tempat ini. Katanya bagus banget lho, makanannya enak-enak, Kita bisa lihat pemandangan, bukit, kebun dan bunga-bunga. Ternyata setelah Saya ke sana memang seru dan senang menikmati pemandangan di bukit yang tinggi. Melihat bunga-bunga, ada tempat bermainnya juga. Sewaktu  kesana memang udara sangat sejuk dan segar. Kita langsung pesan makanan. Sambil menunggu pesanan datang, Kita asyik melihat pemandangan yang menyegarkan mata. Melihat pemandangan Bandung Selatan, juga menemani keponakan main. Www.wisatabandung.com    Biasanya yang datang ke sana sekedar santai atau reuni atau arisan bisa juga buat yang foto pre-wedding atau resepsi nikahan. Indah banget pemandangannya. A

Cara Menjadi Ibu yang Produktif di Rumah

(sumber:unsplash.com) Seorang Ibu  kadang merasa bosan saat berada di rumah, selalu ingin melakukan aktivitas yang bermanfaat. Di sela waktu mengurus rumah, suami dan anak. Dengan tugas yang ga ada habisnya, Ibu ingin produktif ,ya. Ada yang berbisnis online, freelancer, melakukan kegiatan yang disukai tetapi tetap bisa bermain dengan anak-anak. Lalu bagaimana ya caranya agar bisa tetap produktif di rumah?Inilah cara yang bisa Ibu lakukan dilansir dari berbagai sumber: 1. Buatlah perencanaan dan patuhilah. Dengan membuat perencanaan kita dapat menyelesaikan pekerjaan lebih baik ya, Bu. Karena sudah lebih tahu apa yang harus dilakukan hari itu. Bisa dengan membuat rencana harian, mingguan, atau bulanan. Dilakukan sebelum tidur malam, buat kegiatan yang biasa Ibu lakuin ya, berapa lama. Lalu dipatuhi. 2. Melakukan kegiatan sesuai hobi. Misalnya kalau Moms hobi merajut, masak, menulis dan lainnya. moms bisa lakukan disela waktu mengurus anak. Misalnya setelah anak berangkat se