Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Inilah 6 Cara Memilih Funiture Kayu

(Photo by:Sullcojang, Shutterstock)  Di dalam rumah momies memerlukan funiture untuk menunjang keindahannya. Bagi momies yang menata rumahnya bergaya vintage atau klasik pasti menyukai perabotan berjenis kayu di rumah, berupa ukiran, pajangan dan lainnya. Momies memilih kayu dengan kualitas terbaik agar lebih awet dan tahan lama.    Jenis kayu yang biasa dipilih adalah jenis kayu jati atau mahoni karena lebih awet, tidak mudah dimakan rayap. Adapun furniture kayu memerlukan pemilihan bahan yang baik agar dapat memperindah rumah, yaitu: ·           Disesuaikan dengan ukuran rumah. Pemilihan furniture dari kayu memang dapat disesuaikan dengan ukuran rumah, besar atau kecilnya. Jangan sampai terlihat sempit ya, Moms. Karena terlalu banyak furniture. ·  2       Tidak terlalu banyak ukiran.         Ukiran yang terdapat pada furniture kayu memang t

Cara yang Asyik Mengajarkan Bahasa Inggris Melalui Permainan

 Bermain adalah salah satu cara untuk belajar Bahasa Inggris bagi anak-anak khususnya anak usia dini, seringkali mereka mudah merasa bosan jika belajar bahasa Inggris hanya sekedar menghafal saja. Dengan permainan yang variatif anak akan lebih semangat belajar dan memahami materi yang di ajarkan.  Menurut Genevieve Roth "bermain adalah cara yang alami untuk belajar anak-anak" bermain bisa dilakukan sewaktu pelajaran akan di mulai atau setelah jam pelajaran berakhir sekitar 10-15 menit, permainan bisa di lakukan sendiri-sendiri atau berkelompok. Guru harus kreatif dalam mengajarkan permainan, ada berbagai cara untuk mengajarkan Bahasa Inggris pada anak di antaranya: * Pertama-tama anak di perkenalkan kata-kata bahasa Inggris. Misalnya nama-nama benda, nama-nama hari, bulan, bentuk-bentuk dan lainnya sesuai tema. * Bermain dengan kartu bergambar sesuai tema. Misalnya ada empat kartu bergambar anak disuruh menunjuk benda yang di sebutkan guru dalam bah

Moms, Inilah 7 Manfaat Kegiatan Berkebun untuk Anak

            Sahabat Rinny,   Pernah tidak melibatkan anak dalam kegiatan sahabat berkebun? Atau cenderung melarang, karena takut tangan anak kotor? Sebaiknya jangan ya, dears. Karena kegiatan ini, sangat menyenangkan dan tentunya bermanfaat, selain anak belajar menanam aneka bunga seperti anggrek, mawar, melati dan lainnya. Kegiatan ini juga mengajarkan anak untuk dapat melestarikan alam, bagaimana membuat taman di rumah kita menjadi indah?               Seperti yang dilakukan juga yang dilakukan komunitas Bandung berkebun, yang pada hari yang sama juga mengajarkan teman-teman dari sekolah alam Bandung, Jalan Dago pojok tanggulan, Beberapa tahun yang lalu. Para siswa sangat senang mengikuti kegiatan ini. Di antaranya Karelia seorang balita 3,5 tahun di bantu tantenya Hilda Devi Darlianti, 27 tahun  menanam sayur-sayuran seperti kangkung caisin, selada, kacang panjang dan timun. Mereka bekerjasama mencampur tanah dan pupuk organik di lahan kosong, di tengah-tengah sawah. Di

Perjalanan Karir Saya

Bismillah sahabat Rinny,      Saat ini beberapa tahun saya berkarir dibidang penulisan tepatnya tahun 2016, tapi saya akan bercerita perjalanan karir dari 2010 sampai sekarang. Mulai dari mengajar di taman kanak-kanak sampai menulis artikel, menjadi endorser dan blogger.       Semua dilalui dengan tidak mudah, mulai dari mencari pekerjaan, dihadapkan pada kegalauan dan akhirnya yakin pada pilihan. Tahun 2010-2012 :    Mulai mengajar di salah satu taman kanak-kanak, taman kanak-kanak Fajar Harapan yang sekarang bernama taman kanak-kanak Aulia, setelah lulus kuliah masuk PGTK Tadika Puri, saat itu sudah mencari pekerjaan, diharuskan membuka hijab saat melamar pekerjaan di taman kanak-kanak internasional.     Mengajar taman kanak-kanak saya mengenal berbagai karakter anak didik. Dari pemalu, percaya diri, sampai yang pemarah. Belajar berbicara di depan umum, dengan orangtua, acara akhir tahun jadi mc dadakan wkwk. Semua dihadapi mulai dari menghadapi kritik dari orang